Wall Climbing adalah olahraga ekstrim memanjat dinding buatan yang menyerupai tebing dan dilengkapi dengan bebatuan buatan untuk pijakan kaki dan tangan atau biasa disebut Point. Olahraga ini merupakan cabang dari olahraga panjat tebing.
Saya adalah seorang mahasiswa yang mengikuti Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam di STBA Yapari-Aba Bandung Yaitu WANASATRYA. Awalnya saya tertarik dalam Divisi Gunung Rimba, namun setelah saya melakukan Pengembaraan Gunung Rimba, saya tertarik untuk mencoba Divisi Rock Climbing.
Pada pertengahan Februari, saya diajak oleh sodara-sodara saya di Wanasatrya yaitu Andi, Mae dan Fida untuk mengikuti Program Wall Climbing di Mapak Alam Unpas. Program ini bertujuan untuk melatih cara memanjat yang baik dan benar dalam teknik, power, serta kedisiplinan. Kami dilatih oleh seorang senior dari Mapak Alam yaitu Om Irman, kami berlatih bersama A Buyung, Ahmad, Danu dan Teh Ocoy dari anak Mapak Alam nya.
Kebetulan pada saat itu di bulan Maret ada sebuah Kompetisi Panjat Dining yaitu Aldakawanaseta Climbing Competition di Kampus UDINUS, Semarang. Kami pun bersungguh-sungguh berlatih untuk mengikuti Kompetisi tersebut. Saya berlatih mulai dari nol, karena ini pertama kali saya memanjat sedangakan sodara-sodara saya sudah mempunyai pengalaman memanjat sebelumnya, dan Alhamdulillah saya bisa mengejar ketertinggalan saya dalam memanjat ini dan dapat mengikuti kompetisi di Semarang nanti.
Kamis, 2 Maret 2017 Saya, Mae dan Andi serta Fida sebagai Manager kami, berangkat dari bandung menggunakan Kereta Api Pasundan menuju Solo, kami menempuh waktu 9 jam hingga sampai di Solo, disana kami menginap semalam dirumah pamannya Andi, hingga esoknya kami melanjutkan perjalanan menuju Semarang.
Sabtu, 4 Maret 2017 adalah babak kualifikasi, kami pun bangun pagi hari dan memulai aktifitas dengan Jogging pagi, lalu sarapan. Karena kami mengikuti kategori Lead Mapala, Kualifikasi Lead Mapala di mulai jam 14.00 WIB. Sambil menunggu kami pun menonton Kualifikasi Lead Umum hingga tiba waktunya kami bertanding, jam 14.00 mulai memasuki ruang Karantina, yang terlebih dahulu bertanding yaitu Mae, dia memanjat dengan maximal, namun sayangnya tidak sampai Top. Kemudian disusul oleh saya, Saya merasa grogi karena baru pertama kali mengikuti kompetisi Wall Climbing ini, karena proses tak akan menghianati hasil, proses saya baru 2 minggu kemarin berlatih dan akhirnya hasil pun tak maximal. Lalu selanjutnya Andi bertanding, dia juga dengan maximal mengeluarkan kemampuannya, namun hasilnya tetap sama, tidak ada yang sampai Top. Setelah kami selesai bertanding kami pun langsung beres-beres dan istirahat sambil menunggu hasil kualifikasi. Kami pun sepakat jika kami tidak Lolos ke babak Final maka kami akan berkunjung ke Jogjakarta, dan hasilnya ternyata benar kami tidak Lolos ke Babak Final. Kemudian kami mencari Mapala terdekat untuk menginap dulu semalam. Kami diantar ke Mapala Shabagiriwana di Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, disana kami disambut oleh anak-anak disana dan diajak main mengelilingi kota Semarang, kami mengunjungi Bangunan Tua dan Simpang Lima. Kami merasa lelah dan beranjak pulang hingga tidur.
Esok harinya, Minggu, 5 Maret 2017, awalnya kami langsung berangkat ke Jogja, namun kami masih betah disana, siang harinya kami di ajarkan Ilmu Orienteering dan praktek Orienteering, Game ini sangat seru karena baru pertama kali kami mencobanya. Langit mulai gelap kami pun selesai beraktifitas dan beristirahat.
Senin, 6 Maret 2017 kami pergi ke pasar belanja untuk sarapan, kami membeli kangkung, tahu dan tempe. Kami memasak Tumis kangkung, Orek Tempe dan Tumis Tahu, inilah menu andalan kami di Bandung tepatnya di sekre kami. Kami sajikan hidangan itu untuk anak-anak Shaba agar mencoba masakan ala Bandung, Merekapun dengan lahap memakan masakan kami hingga habis. Waktu sudah siang kami pamit untuk berangkat ke Jogja dan berfoto terlebih dahulu bersama mereka. Setelah di Jogjakarta kami di jemput oleh anak-anak Mapala Silva Gama Universitas Gadjah Mada Jogjakarta dan berkunjung ke Sekretariat mereka, disana kami mencoba memanjat di papan Boulder milik Silva Gama hingga larut malam kami lanjutkan nongkrong di suatu Warkop dan beristirahat di kontrakan mereka.
Selasa, 7 Maret 2017 Kami jalan-jalan di Kota Jogjakarta dan membeli oleh-oleh untuk Sodara kami di Bandung. Sore harinya kami memutuskan untuk pulang ke Bandung, sebelum pulang tak lupa kami berfoto bersama mereka. Lalu kami diantarkan menuju Stasiun Kereta, jam 18.55 Kereta pun mulai berangkat dan kami pamit pulang. Perjalanan yang kami tempuh tak jauh beda sekitar 9 jam hingga selamat sampai di Bandung. Alhamdulillah. kemudian kami pulang ke rumah masing-masing dan beristirahat, karena siang harinya kami langsung memulai aktifitas seperti biasa yaitu kuliah. :)